Wednesday, 15 May 2013

KUE PEPE PANGGANG (IDFB #10)




IDFB Challenge #10 adalah kue berlapis (layered cake). Kue berlapis bisa dengan cita rasa manis ataupun asin. Di Indonesia sendiri sangat banyak jenis kue lapis tradisional,  misalnya kue lapis beras, kue pepe, lapis legit, jongkong dan juga lapis surabaya.

Kue pepe merupakan salah satu jajanan tradisional asal Betawi yang biasanya dibuat dengan cara dikukus. Kue ini dibuat selapis demi selapi dengan warna memikat. Rasanya yang kenyal, manis dan penampilannya yang cantik membuat kue ini banyak digemari. Kali ini saya membuat kue pepe versi panggang. Saat ini kue lapis pepe panggang sudah cukup banyak digemari dan bahkan di beberapa daerah mulai dijadikan sebagai salah satu komoditi oleh-oleh.


Kue lapis pepe panggang (Indonesian white eggs cake), dibuat dari bahan-bahan yang cukup mudah didapatkan. Apabila kue pepe yang dikukus memakai sagu sebagai bahan utamanya, maka kue pepe panggang ini memakai putih telur, terigu, gula dan maizena sebagai bahannya. Pembuatannya pun tidak sulit, namun dibutuhkan ketelatenan dalam proses melapis. Teksturnya mirip dengan cake, namun lebih kenyal dibandingkan cake pada umumnya. Variasi rasa bisa disesuaikan dengan selera keluarga, demikian juga dengan jumlah lapisannya. Semakin banyak atau tipis lapisannya, tentunya akan semakin cantik penampilannya. Resep yang saya gunakan adalah resep dari Buku 52 Resep Kue Berlapis dari Sedap. Berikut ini resepnya

KUE PEPE PANGGANG

Bahan :
350 ml putih telur
1 sdt air jeruk nipis
1/2 sdt garam
160 gr gula pasir (bisa ditambahkan hingga 175 gr)
150 ml santan
1/2 sdt vanilli
90 gr tepung terigu protein sedang
20 gr maizena
1 sdt pasta pandan (bisa memakai air daun suji)
1 sdt pasta strawbery
1 sdt pasta coklat

Cara Membuat :
- Siapkan loyang 24x10x7 cm, oles margarin, alasi kertas dan oles margarin kembali. Sisihkan.
- Kocok putih telur bersama air jeruk nipis dan garam hingga setengah mengembang.
- Masukkan gula pasir sedikit demi sedikit sambil terus dikocok hingga mengembang.
- Tuang santan sedikit demi sedikit sambil terus dikocok perlaha. Masukkan vanilli. 
- Tuang terigu dan maizena dengan cara diayak, aduk rata memakai spatula.
- Bagi adonan menjadi 4 bagian sama banyak, masing-masing adonan diberi pasta pandan, pasta strawbery, pasta coklat dan 1 bagian dibiarkan putih.
- Tuang 2 sendok sayur adonan putih, panggang dengan api atas selama 5 menit, angkat dan tekan-tekan perlahan menggunakan alat yang digunakan untuk membuat lapis legit. Tuang adonan hijau dan panggang kembali dengan api atas selama 5 menit. Keluarkan dan tekan-tekan kembali.
- Tuang adonan merah di atasnya, panggang api atas selama 5 menit, angkat dan tekan-tekan. Tuang adonan coklat dan panggang kembali selama 5 menit. Ulangi proses ini hingga adonan habis.
- Setelah adona terakhir bisa dioven kembali selama 5 menit menggunakan api atas dan bawah (saya hanya memakai api atas).
- Angkat dan dinginkan.

Notes :
- Pengocokan putih telur akan menentukan tekstur kue. Jika diinginkan tekstur yang lembut sebaiknya kocok putih telur hingga mengembang saja. Apabila putih telur dikocok hingga kaku akan menghasilkan tekstur kue yang berpori dan bervolume lebih besar.
- Selama proses pelapisan, adonan sebaiknya ditutup agar tidak berair.
- Apabila tidak mempunyai alat penekan, bisa menggunakan punggung sendok atau loyang kecil.




Lapisannya masih jauh dari kata rapi, masih berantakan. Tidak mudah bagi saya yang memang baru pertama kali membuat kue dengan banyak lapisan seperti ini. Practise make perfect, semoga ke depannya bisa lebih telaten dalam melapis dan hasilnya bisa lebih bagus ^_^  Alhamdulillah...satu lagi jajanan tradisional dikenalkan kepada keluarga dan bisa diterima dengan baik. Mama yang memang pecinta jajanan tradisional juga suka dengan kue ini.
Semoga dari IDFB #10 kali ini, semakin bertambah pengetahuan kita tentang aneka ragam kue lapis di Indonesia. Maju terus kuliner Indonesia :)



0 comments:

Post a Comment



 

© Copyright by Menu Masakan Indonesia | Template by BloggerTemplates | Blog Trick at Blog Kota Tahu